A. Pandangan Hidup
Pengertian pandangan hidup adalah suatu hal yang dijadikan
sebagai pedoman hidup. dimana seseorang menjalani hidupnya dengan aturan
aturang yang dia buat untuk memjukan kehidupannya, pandangan hidup berasal dari
agama,a) Pandangan hidup yang berasal dari agama, dan pengalaman hidup yang
pernah di alai seseorang tersebut
orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa di sebut cita cita.
cita cita adalah suatu harapan yang manusia inginkan akan terjadi di masa mendatang sesuai dengan keinginan manusia tersebut. mengapa cita cita merupakan suatu pandangan hidup? karena cita cita yang menggambarkan suatu pandangan hidup itu sendiri.
banyak faktor yang membuat kita gagal dalam melaksanakan cita cita, biasanya karena hambatan dari luar dan dari sendiri dimana manusia menyerah dalam menggapai cita citanya.
menyerah? berarti ada sangkut pautnya dengan usaha? apa itu usaha?.
usaha adalah suatu perjuangan untuk menggapai cita cita tersebut. dalam perjalannya usaha yang dilakukan sebanding lurus dengan keyakinan yang ada pada dirikita agar yang kita jalani saat ini bisa lebih efektif untuk menggapai cita cita kita.
di lihat dari berbagai sudut. pandangan memiliki arti yang luas, di setiap ada pandangan ada usaha, cita cita, pengharapan. berarti dalam mewujudkan suatu pandangan hidup banyak sekali nilai pengalaman hidup yang tercapai saat menjalani kehidupan. so buat apa kita takut untuk berhayal? jadi kan cita cita anda adalah suatu pandangan anda yang membuat anda semakin yakin bahwa anda bisa mencapai setiap keinginan anda.
orang yang memiliki pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa di sebut cita cita.
cita cita adalah suatu harapan yang manusia inginkan akan terjadi di masa mendatang sesuai dengan keinginan manusia tersebut. mengapa cita cita merupakan suatu pandangan hidup? karena cita cita yang menggambarkan suatu pandangan hidup itu sendiri.
banyak faktor yang membuat kita gagal dalam melaksanakan cita cita, biasanya karena hambatan dari luar dan dari sendiri dimana manusia menyerah dalam menggapai cita citanya.
menyerah? berarti ada sangkut pautnya dengan usaha? apa itu usaha?.
usaha adalah suatu perjuangan untuk menggapai cita cita tersebut. dalam perjalannya usaha yang dilakukan sebanding lurus dengan keyakinan yang ada pada dirikita agar yang kita jalani saat ini bisa lebih efektif untuk menggapai cita cita kita.
di lihat dari berbagai sudut. pandangan memiliki arti yang luas, di setiap ada pandangan ada usaha, cita cita, pengharapan. berarti dalam mewujudkan suatu pandangan hidup banyak sekali nilai pengalaman hidup yang tercapai saat menjalani kehidupan. so buat apa kita takut untuk berhayal? jadi kan cita cita anda adalah suatu pandangan anda yang membuat anda semakin yakin bahwa anda bisa mencapai setiap keinginan anda.
B. Cita-cita
Pandangan hidup terdiri
atas cita-cita, kebajikan dan sikap hidup.Cita-cita, kebajikan dan sikap hidup
itu tak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia
tidak dapat melepas diri dari cita-cita, kebajikan dan sikap hidup itu.
Orang tua selalu
menimang-nimang anaknya sejak masih bayi agar menjadi dokter, insinyur, dan
sebagainya. Ini berarti bahwa sejak anaknya lahir, bahkan sejak dalam
kandungan, orang tua telah berangan-angan agar anaknya itu mempunyai jabatan
atau profesi yang biasanya tak tercapai oleh orang tuanya.
Selain dari itu, pada
setiap kelahiran bayi, do’a yang di ucapkan oleh family atau handai taulan
biasanya berbunyi : “ Semoga kelak menjadi orang yang berguna bagi nusa,
bangsa, agama, dan berbakti kepada orang tua.
Karena itu wajarlah
apabila cita-cita, kebajikan, dan pandangan hidup merupakan bagian hidup
manusia. Tidak ada orang hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan
tanpa sikap hidup. Sudah tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebajikan, dan
sikap hidup itu berbeda-beda bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan
lingkungan masing-masing.
Cita-cita itu perasaan
hati yang merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita sering kali
diartikan sebagai angan-angan, keinginan, kemauan, niat atau harapan.Cita-cita
itu penting bagi manusia, karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan
manusia.
Ada tiga kategori keadaan
hati seseorang yakni lunak, keras,dan lemah, seperti :
- Orang yang berhati
keras, biasanya tak berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tidak
menghiraukan rintangan, tantangan, dan segala esulitan yang dihadapinya. Orang
yang berhati keras biasanya juga mencapai hasil yang gemilang dan sukses
hidupnya.
- Orang berhati lunak
biasanya dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan
kondisi. Namun ia tetap berusaha mencapai cita-cita itu. Karena, biarpun lambat
ia akan berhasil juga mencapai cita-citanya.
- Orang yang berhati
lemah biasanya mudah terpengaruh oleh situasi dan kondisi. Bila menghadapi
kesulitan cepat-cepat ia berganti haluan dan berganti keinginan.
C. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan
atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan perbuatan
moral, perbuatan yang sesuai dengan nonna-norrna agama dan etika.
Manusia berbuat baik,
karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral. Atas dorongan suara
hatinya manusia cenderung berbuat baik
Manusia adalah seorang
pribadi yang utuh yang terdiri atas jiwa dan badan.
Manusia merupakan mahluk
sosial: manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling
menolong, saling menghargai sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling
mencurigai, saling membenci, saling merugikan, dan sebagainya.
Sebagai mahluk pribadi,
manusia dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk
itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan di dalam hati
yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik buruknya suatu
perbuatan, tindakan atau tingkah laku.
Faktor-faktor yang
menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga hal:
Pertama faktor pembawaan
(heriditas) yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan.
Faktor kedua yang
menentukan tingkah laku seseorang adalah lingkungan (environ¬ment).
Faktor ketiga yang
menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pemah
diperoleh.
D. Manusia sebagai Pribadi
Berbicara mengenai
manusia bukanlah sesuatu yang mudah dan sederhana untuk dibicarakan, karna manusia banyak
memiliki keunikannya maka keunikan
tersebut dinyatakan sebagai kodrat manusia, ataupun sebaliknya, begitu banyak
permasalahan yang ditimbulkannya maka permasalahan merupakan masalah sekaligus
manusia mampu menyelesaikan berbagai permasalahan yang timbul dalam berbagai
kehidupan. Manusia sulit difahami dan dimengerti secara menyeluruh tetapi juga
manusia mempunyai banyak kekuatan-kekuatan spiritual yang mendorong seseorang
mampu bekerja dan mengembangkan pribadinya secara mandiri.
Arti pribadi menurut lughah adalah
mandiri, sendiri. Dan arti pribadi menurut istilah ialah manusia mandiri dalam
menentukan kehendaknya, menentukan sendiri setiap perbuatannya dalam pencapaian
kehendaknya.
Allah Yang Maha Kuasa
telah memberikan akal budi, manusia tahu apa yang harus dilakukannya, mengapa
harus melakukannya, karena manusia adalah mahluk hidup, yang mampu
memberdayakan akal budinya, maka manusia mempunyai berbagai kemampuan, mampu
berfikir, berkreasi, berinovasi ,memberdayakan kekuatannya sehingga manusia
tidak pernah berhenti untuk berkembang dalam mengembangkan dirinya sebagai
suatu upaya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam mengaktualisasikan sebagai
indifidu.
Berkaitan dengan hal
tersebut Abraham Maslow dalam salah satu teorinya menyatakan “Manusia banyak
mempunyai kebutuhan,dan kebutuhan itu menyangkut kebutuhan akan kekuatan,lahir
bathin, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan menjadi anggota kelompok, kebutuhan
ego, serta kebutuhan untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan dirinya”
Maka, manusia dalam
mengaktualisasikan dirinya secara nandiri, dibutuhkan suatu proses pembelajaran
beserta latihan yang terus-menerus dalam
meraih perestasinya yang mengarah kepada
sesuatu yang menjadi visi dan misi hidupnya
masing-masing. Tetapi sering kali manusia dalam mengembangkan dirinya
sering kali dihanyutkan dan dihempaskan oleh berbagai realita nyata yang ada
disekitarnya apakah itu berupa cobaan, kegagalan ,hambatan rintangan,
persaingan dsb. Artinya manusia akan menemukan berbagai kendala dalam menuai
jati dirinya dan tidak selalu mulus, dan kendala-kendala ini harus kita hadapi
dengan mencari berbagai terobosan, mengetahui akar permasalahannya, dan dicari
jalan penyelesaiannya , sehingga akan menjawab semua tantangan dan rintangan
yang dihadapi manusia sebagai nyata upaya pembelajaran diri, manusia tanpa
mengalami proses pembelajaran diri , manusia akan sulit menjadi manusia
mandiri.
Kecenderungan manusia dalam merubah
sebagai pribadi mandiri, sering kali pada kenyataannya menjadi lain, hal itupun sebagai suatu proses
pembentukan kepribadiannya.
Pada dasarnya pembentukan
kepribadian adalah suatu proses pembelajaran dalam diri yang selalu melekat dan tak akan pernah
berakhir kecuali berakhirnya dengan kematian.
Proses pembentukan diri
melibatkan manusia secara keseluruhan dalam masa sejarah kehidupan pribadi yang
merupakan kegiatan masa lampai maupun kegiatan dimasa mendatang. Kemudian terbentuknya individu dan kegiatan individu
tidak ditentukan oleh pengalamannya saja tetapi ada proses interaksi antasa
individu dengan lingkungan disekitarnya, dalam hal ini individu sebagai subjek
dalam nengelola pengalamannya, bahkan memiliki berbagai pengalamannya. Dan
manusia dengan pengalamannya mampu berinteraksi
sebagai mahkuk social, manusia terpanggil untuk mengembangkan dirinya,
bertafakur dengan dirinya, melakukan dialog secara terus-menerus dengan
lingkungan, dan saling berinteraksi untuk menggapai kualitas pribadi.
Manusia berupaya mendakwakan dirinya
untuk beraktualisasi dalam lingkungan
sosialnya dengan menampilkan tahap demi tahap dari perkembangan kepribadian
yang mantap dan harmonis sebagai wujud manusia yang mempunyai totalitas.
Pancasila sebagai falsafah bangsa
Indonesia, yang mengikat dalam karakter
bangsa Indonesia sehingga setiap pribadi
harus menjadi bangsa yang mandiri dan berkepribadia sesuai dengan falsafah
kita. Keberadaan manusia dimuka bumi
ini, ditakdirkan untuk mengisi kehidupan
alam ini, pengelolaan dan pengaturannya
harus dengan sebaik-baiknya tanpa merusaknya .
Menurut agama Islam
khususnya, Allah membuat dua pilihan untuk manusia yaitu kemudahan menuju jalan
yang baik dan kemudahan menuju kepada jalan yang tidak baik, Iman dan taqwalah
inilah yang akan menjadi pribadi mandiri dan mampu memilih jalan yang benar.
E. Manusia sebagai Makhluk Tuhan
Manusia sebagai makhluk
ciptaan tuhan bertujuan untuk mencapai tujuan baik secara duniawi dan surgawi
kebahagiaan itu dicapai bila manusia semakin menyempurnakan dirinya. Maka
manusia secara bebas mengembangkan dirinya untuk semakin menjadi sempurna dan
semakin baik. Manusia mengembangkan segi hidupnya, segi rohani, jasmani,
pribadi, sosial, budaya, akal budi, emosi, religiositasnya. Semua segi itu
perlu dikembangkan secara seimbang.
Kesempurnaan manusia itu
ternyata hanya dapat tercapai bila dalam proses penyempurnaan itu ia
menyempurnakan sesamanya dan dunia tempat dia berada. Tanpa menyempurnakan
mereka itu, manusia tidak dapat menjadi semakin sempurna. Secara sederhana itu
berarti bahwa manusia baru akan menjadi lebih baik, lebih berkembang, lebih
mendekati Tuhan bila dalam hidup ini dia berdamai dengan sesama manusia, dengan
dunia alam ini, dan tentu dengan Tuhan.
F. Sikap Hidup Etis
Sikap hidup adalah suatu
keadaan hati untuk menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap yang
positif atau yang negatif. atau kita mempunyai sikap optimis atau pesimis?
Sikap itu ada didalam diri kita masing-masing
dan hanya kita sendiri yang tahu.orang lain akan baru tahu setelah kita
bertindak. Sikap itu sangat penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah
tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan dan
keinginan yang membentuknya.
Sikap juga dapat berubah dikarenakan situasi, kondisi,
dan juga lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi
manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etis dan
non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap non etis disebut
juga sikap negatif.
Sumber :
-
http://annisaulva94.blogspot.com/2013/05/manusia-dan-pandangan-hidup.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar